4 Pilar Utama Kunci Kesuksesan Transformasi Digital Perusahaan

Microsoft Indonesia    April 02,2017

 

 

Saat ini, kita dihadapkan dengan kenyataan bahwa teknologi secara disruptif mengubah cara manusia menjalani hidup, bekerja, maupun berinteraksi dengan orang lain. Efek dari perkembangan pesat teknologi ini juga dirasakan oleh pelaku bisnis yang dituntut untuk mengadopsi cara baru dalam menjalankan bisnis secara lebih efektif dan efisien guna memberikan pelayanan yang terbaik.

Pelaku bisnis menyesuaikan model bisnisnya sesuai perkembangan teknologi dengan melakukan transformasi secara digital. Melalui transformasi digital, perusahaan dapat mendapatkan cara pandang baru dalam penggunaan Big Data, mengoptimalkan operasional perusahaan, dan mengubah model bisnis menjadi lebih efisien. Dengan kata lain, transformasi digital merupakan transformasi bisnis di era modern. Namun, masih banyak pelaku bisnis yang beranggapan bahwa transformasi digital dilakukan hanya dengan sekedar menggunakan teknologi mendigitalisasi proses analog menjadi proses digital.

 

Faktanya, kesuksesan sebuah perusahaan dalam menerapkan transformasi digital tidak hanya cukup dengan sekedar bagaimana perusahaan tersebut utilizing the technology. Pelaku bisnis juga perlu memperhatikan empat hal lainnya yang dapat menjadi penentu kesuksesan bisnis mereka dalam melakukan transformasi secara digital.

 

Empat pilar utama transformasi digital

Transformasi digital mengusung kombinasi antara teknologi, manusia, dan proses yang diterapkan demi menciptakan nilai-nilai dan inovasi perusahaan. Sehingga, ada empat pilar yang menjadi kunci kesuksesan transformasi digital di sebuah perusahaan, yaitu engage your customers, empower your employees, optimize your operations, dan transform your business.

 

Berkaitan dengan engage your customers, memahami perilaku dan berinteraksi dengan konsumen menjadi awal yang penting dalam melakukan transformasi digital. Ketika perusahaan mengetahui apa yang diperlukan oleh konsumennya, perubahan model bisnis akan menjadi lebih fokus dan terencana. Salah satu solusi yang bisa dilakukan dalam hal engaging customers adalah dengan membangun infrastruktur dimana konsumen dapat lebih mudah berinteraksi dengan perusahaan melalui berbagai platform yang terintegrasi.

 

Di industri perbankan, sentralitas konsumen menjadi gerbang utama untuk transformasi digital pada industri ini. Terutama saat konsumen menjadi semakin mobile dan sosial, perbankan dituntut untuk memberikan pelayanan terbaik melalui pengalaman digital yang mumpuni. Di masa kini, pelayanan wajib disajikan di manapun dan kapan pun di semua saluran komunikasi. Untuk itu, salah satu solusi transformasi digital bagi industri perbankan adalah menerapkan Customer Relationship Management (CRM) melalui Microsoft Dynamics CRM yang memiliki sistem pengolahan data yang mutakhir.

 

Sama pentingnya dengan memahami perilaku konsumen, kesiapan karyawan perusahaan juga menjadi faktor lain terwujudnya transformasi digital secara lebih baik. Perusahaan harus bisa memberdayakan karyawan dengan cara meningkatkan produktivitas mereka. Solusi terbaik adalah dengan mengadopsi digital workforce atau tempat kerja digital yang memungkinkan karyawan menjadi jauh lebih sosial, mobile, dan kolaboratif. Digital workforce membuat karyawan dapat bekerja di manapun dengan menggunakan perangkat pendukung tanpa harus terbatas oleh lingkungan kerja mereka. Hal ini berkaitan dengan teknologi pendukung berbasis komputasi awan seperti Office 365 seperti yang disediakan oleh Microsoft.

 

Salah satu perusahaan yang telah mengadopsi teknologi Office 365 untuk menggalakkan transformasi digital perusahaan adalah PT XL Axiata. Dengan implementasi Office 365 yang mencapai 100%, XL telah merasakan berbagai macam manfaat secara internal, seperti terselesaikannya permasalahan bouncing email karena kapasitas mailbox per pengguna telah mencapai 50GB. Selain itu, penggunaan Office 365 juga dapat meningkatkan efisiensi dan keamanan jaringan perusahaan. Di sisi lain, berbagai aplikasi bawaan Office 365 seperti OneNote dan Skype pun dapat membantu meningkatkan produktivitas karyawan saat bekerja.

 

Selain Office 365, Microsoft juga menyediakan infrastruktur berupa Azure yang juga dapat berperan sebagai Infrastructure as a Service (IaaS) dan Platform as a Service (PaaS). Data yang dihasilkan di dalam Azure bisa dirangkum dengan Power BI. Di mana mulai dari board room sampai boiler room bisa dipantau secara end to end. Dengan kata lain, seorang CEO pun bisa mengawasi kinerja perusahaannya secara real time sehingga bisa membuat keputusan dengan cepat. Pun demikian, transformasi digital untuk perusahaan yang menyasar karyawan sebaiknya tidak dilakukan hanya sebagai proses perubahan semata, melainkan sebagai perubahan budaya perusahaan.

 

Contoh perusahaan yang telah menggunakan teknologi Microsoft untuk melakukan transformasi digital, khususnya dalam mengelola dan menyimpan data, adalah Citilink. Pada mulanya, Citilink mengandalkan spreadsheet Excel untuk mengompilasi dan menyerahkan data kepada pemangku kepentingan. Dikarenakan metode ini cukup berat, Citilink akhirnya menggunakan Power BI, seperangkat alat analisis bisnis yang dimanfaatkan untuk mengimpor data dari berbagai sumber dengan cepat. Power BI memungkinkan staf Citilink untuk menghasilkan laporan berwawasan mendalam. Dalam beberapa menit, insight dari pelanggan dapat dibagikan ke seluruh tim untuk segera ditindaklanjuti. Pendekatan data yang lebih intensif pun mengharuskan Citilink untuk menggunakan infrastruktur TI yang dapat menyesuaikan dengan skala pertumbuhan penyimpanan data dan kebutuhan komputasi. Untuk itu, Citilink merintis perpindahan operasi sehari-hari dan data manajemen Citilink ke Microsoft Azure.

 

Sebuah studi Microsoft yang melibatkan bisnis se-Asia Pasifik menyebutkan bahwa sebanyak 74% karyawan bisnis di Asia Pasifik dan 92% karyawan bisnis di Indonesia telah memposisikan diri sebagai mobile workers. Studi New World of Work yang melibatkan lebih dari 200 responden asal Indonesia ini juga mengungkapkan tiga prinsip utama, yakni Orang, Tempat Kerja, dan Teknologi.

 

Orang berkaitan dengan karyawan yang telah memiliki kemampuan untuk bekerja secara fleksibel dan produktif di tempat kerja modern berbasis digital, sedangkan berkaitan dengan Tempat Kerja harus memungkinkan karyawan bekerja secara fleksibel di tempat yang telah mendukung sistem kerja kolaboratif dan dinamis. Sementara Teknologi berkaitan dengan kebutuhan karyawan untuk difasilitasi dengan teknologi. Ketika ketiganya terpenuhi, maka transformasi digital dapat berfungsi untuk mendorong karyawan agar mendapatkan pencapaian yang lebih tinggi.

 

Sekarang, teknologi digital juga memungkinkan bisnis model agar bergerak pada kecepatan yang tinggi. Pada area ini, perusahaan dapat memodernisasi proses operasional dan kemampuan karyawan, melakukan migrasi teknologi ke area komputasi awan, dan fokus terhadap otomatisasi baru. Hal ini berkaitan dengan pilar transformasi digital yang terakhir, yaitu transform your products. Ketika perusahaan dapat mengubah produk mereka, transformasi digital dapat berjalan dengan mudah. Hal ini juga berkaitan dengan penggunaan data bagi perusahaan.

 

Setiap perusahaan kini merupakan perusahaan data. Di era transformasi digital, data menjadi landasan yang utama. Satu cara guna merealisasikan manfaat dari transformasi digital adalah dengan membuka akses yang lebih mudah dan lebih baik terhadap data. Tidak hanya itu, perusahaan pun dirorong untuk melakukan integrasi dan analisis data agar mampu menghasilkan insight yang baru.

 

Faktor pendukung transformasi digital

Data Microsoft menyebut bahwa sekarang ini ada sekitar 57% dari perusahaan-perusahaan di seluruh dunia sudah hijrah ke digital. Namun, lebih tepatnya melakukan sebagian peran untuk transformasi digital, naik dari tahun lalu yang berada di angka 49%. Sayangnya, banyak perusahaan yang mengaku telah go digital hanya dengan memindahkan toko fisik ke toko online. Padahal, banyak elemen lain yang diperlukan untuk melakukan transformasi digital, termasuk empat pilar transformasi digital tadi.

 

Ada banyak faktor-faktor lain yang mempengaruhi apakah transformasi digital dapat berjalan atau tidak. Beberapa faktor yang mempengaruhi penerapan transformasi digital di perusahaan, adalah inovasi teknologi, permintaan dan perilaku konsumen, serta faktor eksternal perusahaan. Teknologi yang inovatif akan mengubah kebiasaan perusahaan yang kemudian memunculkan technology disruptions. Contoh sederhana dari munculnya technology disruptions adalah penggunaan PC yang menggantikan mesin tik, munculnya email sebagai pengubah perilaku manusia dan organisasi dalam berkomunikasi, atau kemunculan sistem operasi Windows yang mengubah orang dalam menggunakan PC.

 

Teknologi inovatif yang membawa pada perubahan perilaku perusahaan juga harus dilihat dari cara bagaimana mereka diadopsi dan digunakan. Apakah perubahan-perubahan tersebut membawa nilai positif untuk perusahaan atau tidak? Penggunaan perangkat lunak juga menjadi salah satu penanda transformasi digital. Microsoft dan Siemens Healthcare bekerjasama membangun platform komputasi awan untuk para dokter, radiolog, dan pasien sehingga mereka bisa berkolaborasi serta terkoneksi dengan mudah. Data diagnostik yang dihasilkan oleh perangkat-perangkat kedokteran dapat mengubah cara dokter menangani pasiennya.

 

Faktor eksternal seperti regulasi pemerintah, perubahan ekonomi, kompetisi pasar, hingga permintaan partner bisnis juga membawa pengaruh bagi penerapan transformasi digital. Dukungan pemerintah terhadap perusahaan yang ingin melakukan transformasi digital menjadi sangat penting. Oleh karena itu, jika pemerintah bisa memberikan peraturan yang mendukung, maka proses transformasi digital di berbagai sektor akan menjadi semakin mudah.

 

 

Sumber: Microsoft Indonesia.

 

Related Article

by Microsoft Indonesia / April 02,2017

4 Pilar Utama Transformasi Digital

Saat ini, kita dihadapkan dengan kenyataan bahwa teknologi secara disruptif mengubah cara manusia menjalani hidup, bekerja, maupun berinteraksi dengan orang lain. Efek dari perkembangan pesat teknologi ini juga dirasakan oleh pelaku bisnis yang dituntut untuk mengadopsi cara baru dalam menjalankan...

by Microsoft Indonesia / April 02,2017

Bring your data to life

A new generation of Business IntelligenceKonsep Business Intelligence (BI) sudah dikenal dan hadir dalam bentuk dan konsep yang bervariasi selama lebih dari satu dekade. Pada pemahamannya, BI adalah pemahaman terhadap hubungan setiap data untuk menghasilkan informasi yang bisa membantu mengambil...

by Microsoft Indonesia / April 02,2017

Ancaman Kejahatan Siber Pada Industri Perbankan dan Solusinya

Menghadapi era transformasi digital, setiap perusahaan bergerak menyongsong perubahan yang tak terelakkan pada setiap model bisnisnya. Secara sederhana, transformasi digital merupakan perubahan yang menggunakan aplikasi dan teknologi untuk setiap aspek perusahaan, dari segi operasional,...